Rabu, 24 November 2010

Musik Dangdut

angdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.

Contoh Musik Dangdut:

Kopi Dangdut

By : Fahmi Shahab

Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana

Saat kudenger melodi cinta yang menggema

Terasa kembali gelora jiwa mudaku

Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut

Api asmara yang dahulu pernah membara

Semakin hangat bagai ciuman yang pertama

Detak jantungku seakan ikut irama

karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Irama kopi dangdut yang ceria

Menyengat hati menjadi gairah

membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu

Api asmara yang dahulu pernah membara

Semakin hangat bagai ciuman yang pertama

Detak jantungku seakan ikut irama

Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Dag dig dug detak jantungku

Ser ser ser bunyi darahku

Na na na

Mengapa kamu datang lagi menggodaku

Dulu hatiku membeku

Bagaikan segumpal salju

Ku tak mau peduli

biar hitam biar putih

Melangkah berhati hati

Asal jangan nyebur ke kali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar